Perbedaan Vaksin-vaksin Covid-19: Moderna, Sinovac dan Pfizer

Vaksin Moderna

Membicarakan tentang vaksin, vaksin sangat banyak jenisnya. Umumnya pada perusahaan yang bergelut dalam dunia farmasi. Hal itu, muncul di beberapa Negara, mereka  sedang meneliti pembuatan cairan yang berbentuk vaksin, guna menangkal SARS-CoV-2. Sebagaimana FDA sudah mengesahkan bahwa mRNA-1273 sebagai kandidat vaksin yang dibuat oleh perusahaan bioteknologi Amerika Moderna sebagai vaksin yang aman dan efektif.

Vaksin Moderna jika di izinkan, ia akan ikut dari vaksin Pfizer-BioNTech, yang telah diberikan oleh AS dan Inggris kepada masyarakat umum. Di Singapura vaksin yang disetujui berupa Pfizer-BioNTech, harapanya pengiriman vaksin pertama pada akhir tahun ini. Negara lainnya yang mengizinkan dalam penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech ialah Kanada, Arab Saudi, Meksiko dan Kuwait.

Indonesia juga memiliki 1,2 juta dosis CoronaVac, yang mulai uji sejak Agustus lalu. Melansir laman Channel News Asia, Kamis (17/12/2020). Berikut ini perbedaan dari vaksin covid-19, dikutip dalam liputan6, Kamis (17/12/2020) :

Pfizer-BioNTech

Vaksin covid-19 ini di kembangkan oleh perusahaan farmasi raksasa dari AS, Pfizer dan BioNTech Jerman adalah vaksin covid-19 pertama yang disetujui oleh FDA AS untuk penggunaan darurat. Cara kerja vaksinnya menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA). Vaksin mRNA mengajarkan sel tubuh untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh manusia. Ini berbeda dengan vaksin tradisional yang memasukkan kuman yang lemah atau tidak aktif ke dalam tubuh.

Penyimpanan vaksin covid-19 Pfizer-BioNTech perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius, yang menghadirkan tantangan logistic, terutama untuk Negara-negara miskin. Efektivitas vaksin ini 95 persen. Pemulaian vaksinasi di Negara Inggris. Merupakan Negara pertama dalam memulai vaksinasi pada tanggal 8 Desember 2020. Kemudian, disusul oleh AS pada tanggal 16 Desember. Negara yang telah mengizinkan  penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech Singapura, Meksiko, Kanada, dan Arab Saudi.

Moderna

Vaksin ini menurut ahli penyakit menular terkemuka AS Anthony Fauci mengatakan sangat mengesankan , pada satu bulan yang lalu. Adapun cara kerja vaksin covid-19 ini sama seperti vaksin Pfizer-BioNTech, dalam penggunaannya vaksin Moderna dengan teknologi mRNA. Dalam penyimpanannya, disimpan dalam suhu minus 20 derajat celcius, selama 30 hari. Efektivitasnya 94,5 persen. Vaksin ini belum ada yang memulai, sejauh 16 Desember belum terkihat eksistensi  penggunakan vaksin Moderna.

Sinovac

Vaksin covid-19 ini dikembangkan di China Sinovac Biotech. Dikenal sebagai vaksin Coronavac, sedang dalam tahap uji coba di Indonesia dan Brazil. Cara kerja Sinovac ini menggunakan teknologi vaksin yang tidak aktif, yang menggunakan bentuk virus hidup yang dilemahkan untuk merangsang tubuh menghasilkan respons kekebalan. Vaksin ini mirip dengan vaksin flu dan cacar air. Penyimpanannya vaksin Sinovac ini dapat disimpan pada suhu normal 2-8 derajat celcius di dalam lemari es, dan akan tetap stabil dalam tiga tahun lamanya. Vaksin Sinovac covid-19 ini yang sangat cocok untuk dapat digunakan Negara yang mana kesulitan dalam akses terhadap pendinginan. Efektivitasnya masih belum diketahui. Peluncuran vaksin Sinovac ini belum ada peluncurannya juga seperti Moderna hingga 16 Desember.

Paparan diatas merupakan perbedaan dari vaksin-vaksin yang sudah uji coba dan yang masih dalam tahap penelitian. Terjawab sudah perbedaan dari vaksin yang sedang hangat dibicarakan di media publik. Kita harus tetap jaga protokol kesehatan dan mengatur pola makanan. Jika ingin sharing kepada dokter, bisa mendownload Halodoc.

Referensi :

  • Liputan6. Diakses pada 17 Desember 2020. Vaksin Covid-19 Pfizer, Moderna dan Sinovac, Apa Bedanya? Ini Penjelasannya

Related posts

Leave a Reply