Perbedaan Marketplace, E-Commerce dan Online Shop

Perbedaan Marketplace dan E-Commerce

Marketplace, e-commerce dan online shop menjamur di era digital. Jual beli online di tiga layanan tersebut diminati warga Indonesia. Namun ketiganya ternyata memiliki perbedaan yang harus diketahui oleh kamu ketika hendak belanja online.

Munculnya teknologi internet mengawali perubahan masyarakat dalam hal informasi. Informasi begitu mudah didapat, demikian juga mempengaruhi dalam hal bisnis konvensional beralih menjadi online.

Perubahan teknologi internet dengan kecepatan yang tinggi dengan media fixed line dan juga mobile dari para operator telekomunikasi dan perusahaan internet provide, turut mempengaruhi sebaran penggunaan internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Ini setara dengan 77% jumlah penduduk Indonesia yang telah menggunakan internet.

Teknologi internet juga mempengaruhi perkembangan media sosial di Indonesia yang berjalan beriringan. Dengan penetrasi hingga 77% jumlah penduduk Indonesia, pengguna media sosial di Indonesia termasuk terbesar di dunia.

Perpaduan teknologi internet dengan media sosial dimanfaatkan pelaku bisnis untuk melakukan promosi bisnisnya dengan jangkauan yang lebih luas. Pada akhirnya, kegiatan jual beli online semakin luas bahkan hingga mancanegara.

Siapa sih yang gak pernah belanja online? Faktanya, orang Indonesia itu ternyata gila belanja online. Nilai transaksi belanja online orang Indonesia pada 2023 mencapai Rp474 triliun dengan 361,54 juta transaksi.

Harbolnas pada 2012 memicu perubahan gaya hidup orang Indonesia dalam belanja online akibat semakin cepat berubahnya teknologi di berbagai bidang. Kegiatan jual beli online di Indonesia memanfaatkan berbagai channel penjualan yang memudahkan pelanggan.

Channel apa saja yang digunakan orang Indonesia dalam jual beli online?

Disini, teknologi turut mempengaruhi tatanan kehidupan manusia, tak terkecuali dalam hal berbisnis dan belanja online. Munculnya perdagangan elektronik atau e-commerce, marketplace hingga online shop sebagai bagian dari perkembangan teknologi tersenit. Ketiga istilah ini dikenal dalam kegiatan jual beli online yang ternyata berbeda dalam bentuk dan model bisnisnya.

Beda e-commerce, marketplace dan online shop dapat dibedakan dari arti, jenis bisnis, pengelolaan dan kontrol, pemasaran, potensi pasar hingga diversitas penjual/pelaku bisnis.

E-Commerce

E-commerce adalah aktivitas jual beli produk atau layanan jasa melalui internet atau media elektronik dimana transaksi dilakukan melalui platform situs web, aplikasi mobile, media sosial hingga channel elektronik seperti media televisi.

Model bisnis e-commerce dapat dilakukan oleh perusahaan atau individu dalam membeli atau menjual barang dan jasa sebagai platform pribadi karena rata-rata e-commerce fokus pada satu penjual saja. Sehingga, pembeli hanya menemukan satu jenis saja sesuai kebutuhan mereka.

Penjual pada platform e-commerce, seperti website dan aplikasi mobile, bertanggung jawab untuk memasarkan produk mereka sendiri. Mereka dapat menggunakan strategi SEO, iklan berbayar, media sosial, dan lainnya untuk menjangkau konsumen potensial.

E-commerce atau perdagangan elektronik menjadi salah satu bentuk perdagangan yang paling populer di era digital saat ini dengan segala kemudahannya. Konsumen atau pelanggan dapat membeli produk atau jasa dari merchant di Indonesia bahkan dari seluruh dunia hanya dengan beberapa klik pada komputer atau ponsel mereka.

E-commerce tidak hanya memberikan kemudahan dalam hal berbelanja, tetapi juga memberikan keuntungan bagi para penjual/merchant. Mereka dapat menjual produk mereka tanpa perlu membuka toko fisik dimanapun berada.

Hampir semua produk, termasuk jasa, tersedia dalam e-commerce mulai dari makanan dan minuman, musik, buku, produk rumah tangga, tiket pesawat, investasi, hobi, dll, hingga barang yang sifatnya langka sekalipun dapat ditemui.

Selain mempunyai potensi pasar yang besar, ternyata bisnis perdagangan elektronik juga memiliki keuntungan seperti tidak adanya batasan geografis, kemudahan mencari pelanggan, tidak memerlukan toko fisik, dan sebagainya. Penjual dapat mengelola stok mereka dengan lebih efektif karena mereka bisa memonitor permintaan konsumen secara real-time dan menyesuaikan pasokan mereka sesuai kebutuhan.

E-commerce bisa jadi lebih hemat dari segi biaya. Pasalnya, pemilik bisnis tidak perlu berbagi komisi dengan pemilik platform seperti yang terjadi pada marketplace. Namun, jangan pernah lupakan biaya maintenace, biaya optimasi situs, biaya pegawai, dan lain sebagainya.

Dari sisi pembeli atau pelanggan, kehadiran e-commerce membantu mereka dalam mendapatkan berbagai kebutuhan barang dan jasa dengan mudah, cepat dan efisien. Hanya menggunakan komputer atau smartphone berbagai kebutuhan mereka bisa didapat dengan mudah.

Sejumlah manfaat dari e-commerce bagi kehidupan manusia, yaitu pelaku e-commerce (penjual dan pembeli) seperti:

1. Jangkauannya yang luas, e-commerce dapat menjangkau hingga dunia dengan adanya jaringan internet.

2. Tidak terbatas waktu, kegiatan jual beli dapat dilakukan kapan saja.

3. Biaya relatif murah, tidak membutuhkan toko fisik yang dapat dijangkau secara online.

4. Penjual tidak selalu menyediakan stok produk.

5. Mempermudah pengelolaan transaksi dan pengiriman.

6. Bisa membantu penjual untuk mengenali pelanggannya.

7. Dapat membantu bekerja dari mana saja dalam pengelolaan bisnis onlinenya.

Jenis e-commerce sendiri mempunyai 6 jenis yang masing-masing melibatkan pelaku bisnis dengan segmen pasarnya. Ada Business to Business (B2B), Business to Consumer (B2C), Business to Government/Public Administration (B2G/B2A), Consumer to Consumer (C2C), Consumer to Business (C2B), Consumer to Government/Public Administration (C2A).

Contoh e-commerce menurut jenisnya seperti Fastpay, Electronic City (B2B); Lazada, Blibli, Shopee, Bukalapak Traveloka, redBus, Tiket.com (B2C); OLX, Tokopedia (B2C/C2C), Freelancer, Sribu, Upwork (C2B).

Marketplace

Marketplace adalah platform atau tempat di mana penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi jual beli secara online dalam satu tempat yang disediakan penyedia marketplace. Pelaku bisnis e-commerce tidak harus memiliki channel sendiri, maka dapat menumpang pada platform lain berupa marketplace ini.

Dalam marketplace, penjual dapat memasarkan produk atau jasa yang mereka tawarkan kepada calon pembeli yang berada di berbagai lokasi, sedangkan pembeli dapat mencari produk atau jasa yang mereka butuhkan dari berbagai penjual yang tergabung dalam marketplace.

Pada marketplace, penjual harus mengikuti serangkaian aturan, syarat, dan pedoman yang ditetapkan pemilik platform. Ini mencakup segala hal mulai dari pembayaran hingga kualitas produk.

Marketplace menawarkan berbagai fitur yang memudahkan transaksi jual beli, seperti fitur penamaan merchant/toko, pengelolaan stok, pencarian produk, penilaian dan ulasan dari pelanggan, serta metode pembayaran dan pengiriman yang aman dan terpercaya.

Marketplace juga memberikan kemudahan bagi penjual dalam memasarkan produk mereka karena mereka tidak perlu memiliki toko fisik atau infrastruktur yang besar, sehingga biaya operasional mereka bisa lebih rendah.

Menggunakan marketplace sebagai sarana penjualan hanya butuh beberapa tahapan saja untuk dilakukan. Dimulai dengan mendaftarkan nama toko, mengkonfigurasi tampilan, mengunggah produk, menentukan harga, menambahkan program-program promosi, hingga melakukan iklan.

Pada marketplace, pemilik bisnis tidak perlu repot dalam hal biaya maintenace, biaya optimasi situs, biaya pegawai, dan lain sebagainya. Namun, dari setiap transaksi penjualan ada pembagian komisi yang harus dibagikan kepada pemilik platform.

Pelaku bisnis di marketplace melakukan pemasaran sendiri untuk menarik lalu lintas ke bisnis mereka dimarketplace, yang nantinya dapat memberikan penjual potensi jangkauan yang lebih besar. Memasarkan toko online Anda di platform marketplace dapat melalui channel lain, seperti dengan membagikan link menuju toko kamu di platform marketplace tertentu melalui social media, live chat platform, email, dan sebagainya.

Dilihat dari jenis pelaku bisnis di marketplace, marketplace merupakan kumpulan banyak toko online yang menampilkan berbagai penjual dalam satu tempat. Hal ini dapat mengakibatkan persaingan antara penjual satu dengan penjual yang lain untuk produk yang sama atau serupa sangat besar. Sehingga pembeli dapat memilih produk yang sama berdasarkan harga yang ditawarkan, lokasi yang lebih dekat, hingga kemudahan dalam pengiriman yang disediakan marketplace.

Akan lebih mudah dari sisi pembelian untuk membeli melakukan transaksi di platform marketplace dengan banyaknya pilihan serta kemudahan dalam transaksi dalam satu platform. Kemudahan dalam pilihan pembayaran hingga pemilihan ekspedisi/pengiriman menjadikan marketplace banyak digunakan pelaku bisnis dan pembeli.

Marketplace memiliki keunggulan dalam hal kepercayaan konsumen karena citra merek platform yang sudah mapan. Bahkan, brand-brand ternama menggunakan marketplace sebagai sarana e-commerce dengan memasang “Official Store”. Di situ terdapat jaminan bahwa produk-produk yang dijual di toko tersebut adalah original dari merek aslinya. Pada masyarakat yang semakin cerdas, hal ini sangat membantu dari sisi keamanan terkait kualitas produk dan pembayaran.

Berbeda dengan e-commerce, jangkauan marketplace bersifat lokal atau nasional karena menyangkut geografi pembeli dan pengiriman barang.

Jenis marketplace sendiri ada dua, yaitu marketplace murni dimana platform marketplace hanya menyediakan lapak untuk berjualan beserta fasilitas pembayaran dan pengiriman. Penjual juga berkewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri.

Penjual dalam marketplace ada juga yang menjual barangnya sendiri, ada juga yang melakukan bisnis dropship dimana mereka tidak mempunyai barang sendiri namun menjualkan barang orang lain dalam toko online mereka sendiri.

Jenis kedua marketplace adalah marketplace konsinyasi dengan sistem titip batang, penjual hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi produk ke pihak marketplace. Pihak situs marketplace lalu akan mengurus penjualan dari foto produk, gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran.

Contoh marketplace di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, Lazada atau marketplace dunia dengan jangkauan yang luas seperti Amazon, Rakuten, Alibaba, dan eBay.

Online Shop

Online shop adalah sebuah platform atau situs web yang menyediakan layanan berbelanja secara online. Online shop juga dapat didefinisikan sebagai sebuah bisnis yang menjual produk atau jasa tunggal secara online melalui situs web, aplikasi hingga media sosial yang dapat diakses melalui internet.

Online shop memberikan banyak keuntungan, terutama bagi pelanggan yang tidak memiliki waktu untuk pergi ke toko fisik. Pelanggan dapat membeli produk atau jasa kapan saja dan di mana saja tanpa harus keluar rumah. Selain itu, online shop juga memberikan banyak pilihan produk dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan toko fisik.

Pemilik online shop mempunyai kontrol penuh atas produk yang mereka jual. Mereka dapat menentukan harga, kualitas, dan detail produk lainnya. Toko online lebih dijalankan oleh individu atau bisnis kecil yang menawarkan produk yang dimilikinya sendiri.

Dari segi pemasaran, pemilik online shop bertanggung jawab untuk memasarkan produk mereka sendiri dengan menggunakan strategi SEO, iklan berbayar, media sosial, dan lainnya untuk menjangkau konsumen potensial.

Dalam belanja di online shop, pembeli melakukan proses pemilihan produk hingga checkout dari keranjang belanjanya dengan memilih pembayaran dan pengiriman yang disediakan.

Rata-rata, online shop masih mempunyai keterbatasan dalam hal pembayaran, dimana hanya menggunakan metode transfer bank untuk pembayaran pembeli.

Marketplace dan online shop merupakan kegiatan perdagangan elektronik atau e-commerce dengan memanfaatkan channel masing-masing. Dengan berubahnya gaya hidup masyarakat Indonesia dalam hal berbelanja online dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Pertumbuhan e-commerce Indonesia dari tahun ke tahun meningkat pesat. Faktanya, orang Indonesia itu ternyata gila belanja online. Nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2023 mencapai Rp474 triliun dengan 361,54 juta transaksi.

Dalam bisnis e-commerce dibutuhkan sinergi yang kuat antara teknologi internet, pembayaran hingga pengiriman. Semuanya saling berhubungan dalam menciptakan ekosistem e-commerce di Indonesia.

Teknologi Pembayaran

E-commerce, marketplace dan online shop dapat menggunakan teknologi pembayaran dengan memanfaatkan payment gateway dalam menyediakan banyak metode pembayaran. Dengan adanya metode pembayaran beragam dapat memudahkan pembeli dalam melakukan transaksi.

Payment gateway sebagai solusi pembayaran beragam dapat menggunakan Winpay yang menyediakan metode pembayaran cashless seperti virtual account, QRIS, e-wallet, kartu kredit hingga melalui jaringan minimarket retail seperti Indomaret, Alfamart, Fastpay, dan link pembayaran yang mudah.

Pemilik online shop, berbagai jenis e-commerce hingga marketplace berbasis website, aplikasi mobile dan media sosial dapat menggunakan metode pembayaran dari Winpay dengan mudah.

Manfaatkan teknologi pembayaran dari payment gateway untuk kemajuan bisnis online kamu.

Related posts