Kudis masih menjadi salah satu masalah kesehatan kulit yang kerap ditemui di Indonesia, baik di daerah urban maupun pedesaan. Penyakit kulit ini dikenal sangat menular dan menyebabkan rasa gatal luar biasa, terutama pada malam hari. Kudis bukan hanya mempengaruhi kenyamanan, tapi juga kualitas hidup penderita dan keluarganya. Bagaimana cara mengatasi kudis dengan cepat, efektif, dan aman? Berikut ulasan lengkap, update medis, serta tips pencegahan terbaru.
Apa Itu Kudis? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kudis, dalam istilah medis dikenal sebagai skabies, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var. hominis. Tungau ini menggali lapisan kulit luar untuk bertelur, sehingga menimbulkan gatal hebat, iritasi, dan ruam merah.
Gejala Utama Kudis
- Gatal intens, terutama di malam hari
- Ruam berbentuk bintik merah kecil atau lepuh
- Garis-garis tipis di kulit akibat lorong tungau
- Luka akibat garukan
- Biasanya muncul di sela-sela jari, pergelangan tangan, siku, pinggang, ketiak, dan area genital
Cara Penularan Kudis

Kudis sangat mudah menular lewat kontak fisik langsung dengan penderita, seperti berjabat tangan, tidur satu kasur, atau menggunakan pakaian serta handuk bersama. Penularan juga bisa terjadi lewat barang-barang yang terkontaminasi tungau.
Langkah-Langkah Mengatasi Kudis Secara Medis

Konsultasi ke Dokter Kulit
Langkah pertama dan terpenting adalah berkonsultasi ke dokter kulit. Diagnosis yang tepat memastikan penanganan kudis berjalan efektif dan mencegah komplikasi serius.
Penggunaan Obat Topikal (Salep/krim)
Obat utama kudis adalah krim atau lotion permethrin 5%. Oleskan secara merata ke seluruh tubuh (kecuali wajah dan kepala, kecuali pada anak kecil) sebelum tidur dan biarkan selama 8-12 jam, kemudian mandi bersih. Biasanya, aplikasi diulang setelah 7 hari untuk memastikan tungau dan telur benar-benar hilang.
Alternatif lain:
- Benzyl benzoate lotion
- Sulfur ointment (salep belerang) 5-10%
- Crotamiton cream
Terapi Obat Minum
Pada kasus kudis berat atau sudah menyebar luas, dokter bisa meresepkan obat minum seperti ivermectin. Obat ini biasanya dikonsumsi satu kali dan bisa diulang sesuai saran dokter.
Mengatasi Gatal
Untuk mengurangi rasa gatal, dokter bisa meresepkan antihistamin atau krim kortikosteroid ringan. Hindari menggaruk agar tidak terjadi infeksi sekunder.
Pengobatan untuk Semua Kontak Serumah
Semua anggota keluarga dan kontak serumah WAJIB diobati, meskipun belum bergejala. Hal ini penting untuk memutus rantai penularan.
Perawatan dan Kebersihan Rumah untuk Mencegah Penularan
- Cuci semua pakaian, seprai, selimut, dan handuk dengan air panas (minimal 60°C) lalu jemur di bawah sinar matahari.
- Barang yang tidak bisa dicuci (boneka, bantal, jaket tebal) sebaiknya dikemas rapat dalam plastik selama 3-7 hari agar tungau mati.
- Vakum sofa, kasur, dan karpet secara rutin.
- Jaga kebersihan tubuh dengan mandi minimal 2 kali sehari.
- Gunting kuku agar tidak memperparah luka akibat garukan.
Cara Alami dan Perawatan Penunjang untuk Kudis
Meski obat medis lebih dianjurkan, beberapa bahan alami dapat membantu meredakan gatal atau mempercepat pemulihan kulit:
- Minyak kelapa dan tea tree oil: Memiliki efek antimikroba dan menenangkan kulit.
- Aloe vera gel: Meredakan iritasi dan mempercepat regenerasi kulit.
- Air hangat garam: Berendam air garam bisa membantu mengurangi gatal dan mencegah infeksi.
Catatan penting: Cara alami ini hanya pendukung. Pengobatan utama tetap menggunakan obat yang diresepkan dokter.
Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mengatasi Kudis
- Hanya mengobati penderita, tanpa mengobati kontak serumah.
- Tidak mengulang aplikasi obat topikal sesuai anjuran dokter.
- Tidak membersihkan lingkungan dan pakaian secara maksimal.
- Menggaruk luka, sehingga muncul infeksi bakteri sekunder.
- Menghentikan pengobatan sebelum waktu yang ditentukan.
Komplikasi Kudis Jika Tidak Diobati
Kudis yang tidak tertangani dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder, seperti impetigo atau abses. Pada kasus berat, terutama pada lansia atau orang dengan imun rendah, bisa terjadi “crusted scabies” (kudis berkerak) yang sangat menular dan sulit diobati.
Cara Mencegah Kudis Kambuh Kembali
- Jaga kebersihan rumah dan tempat tidur.
- Hindari kontak fisik dengan penderita atau penggunaan barang pribadi bersama.
- Segera obati jika ada gejala baru muncul.
- Edukasi anggota keluarga dan lingkungan sekitar tentang cara penularan dan pencegahannya.
Update Penanganan Kudis 2025: Inovasi & Rekomendasi WHO
WHO dan Kemenkes RI kini semakin menekankan pentingnya deteksi dini kudis di sekolah, pesantren, dan asrama. Program edukasi rutin dan pemeriksaan massal menjadi kunci pencegahan wabah kudis di lingkungan padat.
Terdapat juga inovasi produk antikudis terbaru di apotek yang lebih ramah kulit sensitif dan mudah digunakan, seperti lotion kombinasi permethrin dan bahan pelembap untuk mengurangi iritasi.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar Kudis
Apakah kudis bisa sembuh total?
Ya, dengan pengobatan dan perawatan lingkungan yang tepat, kudis dapat sembuh total dan tidak kambuh.
Bisakah kudis menular lewat hewan peliharaan?
Kudis manusia berbeda dengan kudis pada hewan. Penularan antar manusia lebih umum.
Apakah kudis berbahaya untuk bayi dan anak-anak?
Kudis harus segera diobati pada bayi/anak-anak karena risiko infeksi sekunder lebih tinggi.
Berapa lama gatal akan hilang setelah pengobatan?
Gatal bisa bertahan hingga 2-4 minggu meski tungau sudah mati, karena reaksi alergi kulit. Jika gatal menetap lebih lama, konsultasikan ke dokter.
Lawan Kudis dengan Penanganan yang Tepat
Mengatasi kudis memerlukan tindakan medis yang cepat, disiplin menjaga kebersihan, dan edukasi lingkungan sekitar. Jangan anggap remeh gatal yang tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan ke dokter agar kudis tidak menular lebih luas. Dengan penanganan yang tepat, kudis bisa sembuh dan kualitas hidup Anda serta keluarga tetap terjaga.